Monday, October 11, 2021

The Power of Semangat!

 Beberapa hari yang lalu, Ai berbincang dengan Cahyo, teman di Gifu, mengenai semangat. Dia bertanya di Instagram Story miliknya kepada para pengikutnya apakah ada orang yang selalu menyemangati mereka. Dan Ai sempat bercerita tentang salah satunya. 

Ya, semangat kadang sering diremehkan oleh sebagian orang. Namun Ai sadari betul bahwa semangat ibaratkan bahan bakar dari sebagian orang untuk sukses. Sayangnya, Ai baru menyadarinya baru-baru ini. 


Bagi yang mengenal Ai secara langsung dan sering berinteraksi, pasti sudah lelah mendengar cerita kengenesan hidup Ai. Namun, dibalik itu semua, bisa survive hingga sekarang itu adalah berkat semangat dari keluarga dan orang-orang terdekat yang tak pernah putus.

Semangat ibaratkan kayu bakar, yang semakin ditambah maka apinya akan semakin besar dan banyak. Semakin berkurang, maka apinya akan segera padam. Rupanya, baru disadari bahwa ada korelasi antara pemberi semangat dan yang disemangati. 

Terkadang, kita sering merasa lelah menyemangati seseorang. "Malas aku menyemangati dia lagi, karena dia nggak ada kemajuan." Pasti sering begitu bukan? Namun rupanya, tidak seperti itu, readers. Orang itu tidak ada kemajuan karena semangat dari kita kurang. Mungkin kurang ikhlas, mungkin karena kita lelah dan energi negatif kita tersampaikan dari tulisan semangat atau ucapan semangat yang terlontar. Hal itu membuat orang yang kita semangati justru akan semakin padam.

Ai sendiri merasakan hal ini dalam kehidupan nyata. Selain keluarga, ada Senge sensei, Mas Hase, sahabat-sahabat Ai, dan teman-teman Gifu (circa covid yang tidak toksik) yang selalu memberika semangat yang tak pernah putus. Tidak pernah putus. 

Senge sensei misalnya, sudah ribuan kali Ai menangis di depan sensei, melontarkan kata-kata putus asa, berniat mengakhiri hidup, atau pulang. Tapi setiap kali Ai datang dengan air mata, sensei selalu berkata, "Ganbare!!!". Selalu. Hingga akhir perjuangan Ai. Bahkan setelah lulus pun, sensei masih selalu menyelipkan kata Ganbatte kudasai di akhir emailnya. 

Semangat yang tak putus itulah yang menjadikan Ai bertahan hidup sampai sekarang. Masalah itu akan selalu ada dan tak putus juga, namun jika kita mendapatkan banyak semangat, maka niscaya kita akan menyelesaikannya satu per satu. 

Karenanya, tekad Ai sekarang adalah satu, menjadi orang yang bisa menyemangati teman-teman hingga mereka sukses. Karena seperti kata Senge sensei, tidak ada yang lebih membahagiakan dari melihat orang yang kita selalu semangati itu sukses. Rasa itu adalah kelegaan luar biasa. 

Tentunya, menyemangatinya ketika merasa dia mampu ya. Kalau dia tidak mampu dari awal, ya jangan disemangati terus, nanti halu. Contohnya, kalau temanmu kepengen menikah dengan Nicholas Saputra, tapi temanmu ini bukan tipenya Nicholas Saputra, ya jangan disemangati untuk mengejar mas Nicho, tapi disemangati untuk mengejar cinta yang nyata. begitu.

Semoga Ai dan readers, pembaca kesayangan blog Ai, bisa menjadi orang yang selalu menyebarkan semangat positif baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Kurangi pamer dan perang antar pengguna media sosial, perbanyak hal positif dan menyemangati orang lain. 


EmoticonEmoticon