Wednesday, May 31, 2017

Teman itu Silih Berganti

Halo readers, sudah lama sekali saya tidak berbicara dari hati ke hati. Kali ini, saya ingin sekali berbicara mengenai teman. Dan hal yang saya pelajari selama hidup ini adalah, bahwa teman itu akan datang dan berganti. Tidak akan ada teman sejati selain ayah dan ibu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teman mempunyai beberapa pengertian berikut ini:

Arti teman 

1. kawan atau sahabat

2. Orang yang bersama-sama bekerja (berbuat, berjalan); lawan bicara

3 Sesuatu yang menjadi pelengkap (pasangan) atau yang dipakai (dimakan dan sebagainya) bersama-sama

Dalam kehidupan manusia, teman, dalam hal ini orang, adalah seseorang yang menemani sepanjang hidup kita. Saya simpulkan ada beberapa macam pertemanan yang sering terjadi secara sadar atau tidak sadar dalam kehidupan kita.

Tipe pertemanan

1. Pertemanan Saling Menguntungkan

Hubungan pertemanan saling menguntungkan atau adanya simbiosis mutualisme diantara kamu dan teman kamu sering sekali terjadi. Hal ini merunut pada saling melengkapi satu sama lain. Namun jangan salah, yang seperti ini biasanya terjadi pada masa-masa tertentu, seperti dalam sebuah pertandingan berpasangan, sebuah tim atau hubungan kerja.

2. Pertemanan yang Hanya Memanfaatkan

Ini adalah jenis pertemanan yang biasa terjadi pada orang-orang yang lugu. Dimana temannya biasanya sering memanfaatkannya sebagai senjata (tukang labrak), sebagai tebengan, sebagai mesin ATM berjalan, untuk nyontek dll.

3. Pertemanan Bertujuan

Pertemanan jenis ini biasanya terjadi pada orang yang saling membenci, namun dengan suatu tujuan yang sama, lagu sama-sama berteman, meski tidak saling cocok satu sama lain.

4. Pertemanan Sekilas

Saya definisikan pertemanan ini sebagai pengenalan semata. Dimana orang hanya mengenal nama dan pernah berinteraksi dalam waktu singkat dan tidak secara terus menerus. Misalkan pernah bertemu di sebuah acara, kita mengenal orang, dan kita saling mengingat setidaknya nama satu sama lain.

Nah, dari keempat tipe pertemanan yang saya jabarkan, ada satu kesamaan yaitu visi. Kita sebagai menusia akan cenderung menjadi nyaman untuk dekat dengan orang yang mempunyai pandangan atau visi yang sama dengan kita. Tidak mungkin, kan, kita akan berteman dengan orang yang tidak sevisi dengan kita? Nantinya justru akan menimbulkan banyak cekcok.

Dan, secara sadar atau tidak sadar, teman kita akan berganti sejak kita kecil hingga sekarang.

Misalkan saja, saat SD, saya berteman dengan teman-teman SD yang satu kelas. Karena kita sama-sama dalam satu ruang dan waktu. Teman-teman masa kecil kita ketika bermain sepulang sekolah. Hanya sedikit sekali dari mereka yang masih bertahan hingga sekarang. Teman kita berganti.

Terkadang, dalam pertemanan juga kita saling cekcok, saling hujat satu sama lain. Banyak kesalahpahaman, kemudian tak pernah saling berkomunikasi lagi. Itu menunjukkan bahwa kalian kehilangan pandangan bersama. Kalian sudah tidak satu visi, tidak satu frekuensi lagi.

Kenapa bisa begitu? Karena hidup ini berkembang, dear. Kita pergi keluar rumah bertemu dengan banyak sekali orang, tentu saja akan menemui banyak sekali pandangan. Dan dari situlah kita berkembang. Perkembangan kita, akan berbeda dengan perkembangan teman kita. Terkadang, kita tidak bisa menerima perkembangan teman kita, itulah yang menyebabkan kita tidak lagi mempunyai satu visi dengan dia. Sebenarnya, tidak ada yang perlu untuk disalahkan dengan itu.

Lalu bagaimana?

Dear, hidup ini berkembang setiap harinya. People's growing, mind's envolving while the earth's rotating. Jangan takut untuk kehilangan teman. Karena teman akan selalu ada. Di dunia ini, tidak akan pernah ada orang yang tidak satu frekuensi denganmu. Karena dunia sudah didesain seperti itu.

Dan untuk teman-teman yang pergi, lupakan kekesalan masing-masing, ingatlah kebersamaan kalian, karena suatu saat, kalian pasti akan kembali dalam satu frekuensi.



Friends
Photo credit to Sebastian Amagua


EmoticonEmoticon