Kenangan adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dilupakan. Tidak juga untuk diingat kembali. Terjebak dalam kenangan adalah sesuatu hal yang menyakitkan. Setidaknya bagi David. Angannya jauh kebelakang mengingat terakhir kali perjumpaan dengan Tania. Saat itu mereka bertengkar hebat untuk sesuatu hal yang sangat sepele. David membuka sebuah kotak kecil berwarna merah hati bermotif polkadot. Di dalamnya terdapat sebuah barang yang selalu dia simpan, dan itulah yang menjadi pertengkarannya dengan Tania. Ah, cemburu, ya...cemburu adalah hal yang sangat berbahaya dalam sebuah hubungan. David mungkin salah. Salah karena tidak dapat menjelaskannya dengan sempurna.
Kemudian Tania berkemas dan pergi meninggalkannya. Yang dia ketahui, satu minggu kemudian, dia mendapat kabar bahwa Tania pulang. Dicarinya ke rumah orang tuanya, namun ternyata rumah mereka kosong tak lagi ditempati. Tetangganya berkata mereka pindah ke Bandung. Lelah mencari dan menghubungi Tania, dia berhenti. Kemudian kembali ke Inggris dengan masih menyimpan harapan. Rupanya, kali ini dia memang benar2 harus menyerah. Dovvy mungkin adalah orang yang tepat baginya. Meski dia masih mencintai gadis itu. Logikanya dan hatinya rupanya satu haluan. Dia melepaskan perasaannya kepada gadis itu.
Diambilnya sebuah gantungan kunci kecil dari kotak itu, dan dibacanya lagi sebuah notes kecil di dalamnya
"Someday, I'll find you and you will be mine forever"
David tersenyum kecil. Dibolak balikkannya gantungan itu untuk kesekian kalinya. Hampir saja dia melupakannya. Cinta pertamanya yang entah kini berada dimana. Janji kecilnya yang sudah lama terlupakan.
Dimasukkannya kembali benda itu kedalam kotaknya dan diletakkannya pada koper. Sambil melirik jam tangan, dia memastikan bahwa tidak ada lagi yang tertinggal dalam kamar itu selain foto dirinya dan Tania yang sengaja tak dibawanya. Kemudian melenggang pergi dengan kopernya menuju ke bandara. Meninggalkan Inggris, meninggalkan London dan semua kenangan tentang Tania disana.
Ya, dia akan menemuinya. Menemui pujaan hatinya dulu. Namun kali ini, dia mengikhlaskan Tania untuk Dovvy. Dia akan mengatakannya. Tidak ada dendam di hatinya. Saat ini, David hanya merasakan sebuah ketenangan di hatinya. Teka teki lama yang telah terjawab.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tuesday, July 15, 2014
Love: Cover 3
Artikel Terkait
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
EmoticonEmoticon