Tuesday, July 29, 2014

Little World, Inuyama, Gifu, Japan (Miniatur - Part III)

Oke, saya lanjutkan perjalanan keliling dunianya

Perjalanan kami selanjutnya ada di Jerman. Wohoo Pagar di miniatur tempatini penuh dengan tanaman rosemary yang sangat harum. Rosemary memang salah satu herb khas jerman.

Di tamannya, terdapat banyak patung Gnome seperti ini meskipun patung gnome, tetap saja lebih tinggi dr saya :(

Kami juga bisa menyewa baju tradisional Jerman loh. Saya berpose dengan patung tentara Jerman

Saya dan teman2 dalam balutan busana tradisional jerman

Saya narsis di depan bangunan yang disebut sebagai lumbung dan kandang bagi masyarakat jerman

Dari Jerman kami lanjut ke Italia. Dan kami berpose di depan rumah Italia sambil beristirahat karena harus sudah lewat pukul 2 siang
Ini adalah pintu masuk Italia. banyak bunga mawar di dalamnya



Fotografer kami, kasihan sekali sepatunya rusak ketika dalam perjalanan
Ditemukan sebuah setrikaan dengan bahan bakar arang!!! Saya jadi nostalgia jaman SD. Waktu itu kami tidak mampu membeli setrikaan. Ibu sering meminjam setrika dari tetangga yang menggunakan arang ini. Kemudian ibu membelinya setelah tetangga punya setrika listrik. Aku sering merasa kesal tiap kali disuruh ibu untuk menyetrika. karena bau arang dan harus mengipas arangnya agar tetap menyala. Hehe, rindu masa2 kere dulu, yah meski sekarang tetap kerenya, namun lebih modern lah #NgenesElegan
kesimpulannya, seterika arang adalah pengaruh yang di bawa dari Italia

Ada juga semprong!!! Ingat sekali dengan jelas. Saya waktu itu kalau mati lampu, malam2 belajar di temani semprong. Dengan diletakkan dalam dinding rumah kami yang terbuat dari anyaman bambu, hehe rindu sekali masa2 kecil.
Dan semprong ternyata juga merupakan pengaruh dari Italia.

Voilaaaaaaaaaa!!! kalian tau ini apa??? Ya benaar ini Llamaaaa (ngomong ala Dora).
Ini adalah pertama kalinya saya melihat Llama secara LIVE hahaha. Sayangnya tidak bisa didekati da dielus, padahal pengen sekali megang

Kemudian setelah excited melihat Llama, kami melanjutkan perjalanan ke banyak sekali camp. Salah satunya adalah camp ini yang merupakan rumah tradisional milik salah satu negara di Afrika. Saya lupa negara mana
Ini juga merupakan rumah dari negara di Afrika

Kalau ini adalah GER, rumah tradisional orang Mongol. Zaya, teman kesayangan saya pernah merasakan tinggal di dalam rumah ini loh.
Dalamannya GER. Kata Zaya, di dalam ger ini sangat hangat sekali. Karena suku mongol tinggal di daerah yang latitude nya tinggi jadi daerahnya rata2 dingin. tapi kalau musim panas, dindingnya yg dari kulit itu bisa dibalik, yang berbulu waktu musim dingin ada di bagian dalam, kalau musim panas yang berbulu dipasang di bagian luar jadi bisa mendinginkan. 

Tiga foto ini adalah salah satu rumah di Somalia (kalau tidak salah ingat). Disana ternyata tradisinya punya istri dua. ck ck ck

Kemudian kami melanjutkan ke rumah Afrika Selatan. Rumah ini dibagi menjadi 4 bagian. 3 Bagian tampak di dalam foto ini. Satu bagian tidak terlihat. Dalam foto ini di paling kiri adalah rumah untuk anak perempuan. Berada di dalam pagar bersama 2 rumah lainnya. kemudian yang tengah, masih dalam pagar itu adalah rumah utama, rumah kedua orang tua. Dalamannya seperti rumah2 kita pada umumnya. Di antara rumah anak perempuan dan rumah utama, agak kebelakang sedikit ada rumah untuk kakek dan nenek. Dan yang paling kanan, di luar pagar itu adalah rumah untuk anak laki2.
Kata Profesor Ilham, anak laki2 mempunyai tugas untuk menjaga keluarga, sehingga penempatan rumahnya ada di luar pagar. Sedangkan anak perempuan dilindungi jadi penempatannya di dalam pagar.
Kami minus pak potograper berpose di depan pintu rumah utama. Oh iya, menurut penjelasan, lukisan di dinding ini dibuat oleh si Ibu atau generasi wanita. katanya dicat menggunakan tangan loh


Nah sekian dulu postingan hari ini. Masih banyak petualangan lagi, besok dilanjut lagi yaaaa :D


EmoticonEmoticon