Wednesday, June 19, 2013

Pelajaran Hari Lalu : Membantu akan Dibantu

Baru saja kemarin saya pergi sendiri ke Masa, salah satu pusat perbelanjaan di Gifu. Karena hari itu hujan sangat deras maka saya pergi naik bis. Pati mikir deh, kenapa juga hujan2 malah ke mall? Hehe karena saya bosen banget di dalam ruangan, penat dengan penelitian, dan benar2 merasa bosan sekali. Makanya saya memutuskan untuk refreshing sejenak melepas penas. Sekaligus ada yang harus saya beli di Masa.

Nah berangkatnya sih aman2 saja. Di dalam bis, saya melihat ada seorang ibu beserta anaknya sepertinya baru pertama naik bis. Dia berbicara dalam bahasa Jepang. Pertama saya melihat sewaku di bus stop, tempat menunggu bis, dia sepertinya kurang paham dengan konsep mengantri akhirnya menyerobot antrian. Saya pikir mungkin dia orang asing, tapi ketika bicara dalam bahasa Jepang terlihat lancar, saya pikir ini mungkin baru pertama naik bis.

Masuk ke dalam bis, dia menyerobot antrian dan duduk di kursi khusus orang tua sedangkan dibelakangnya ada orang tua yang mengalah berdiri. Kemudian dia terlihat bertanya dengan orangtua disebelahnya, dan terlihat memencet tombol bis untuk berhenti di pemberhentian selanjutnya. Kemudian sang supir berkata dengan sangat halus sekali, tapi dia menjawamb " Maaf, salah" namun bahasanya dibenarkan oleh ssang supir. Ah saya pikir ini mungkin benar orang asing, mungkin orang China karena matanya sama2 sipit.

Dia terlihat kebingungan dengan tengok sana sini, sesekali menengok ke atas tempat tertulis pemberhentian selanjutnya. Kemudian saya maju, karena kasihan, saya beranikan bertanya.
" Ibu maaf, mau kemana?"
" Ah saya mau ke Masa"
" Jya, bareng saya saja, saya juga mau ke masa" saya berkata seperti itu, dan ibu itu terlihat sedikit lega.

Akhirnya kami tiba di Masa, dan saya bertanya pada ibu tersebut dalam bahasa jepang, benarlah saya pikir ibu itu memang bukan orang Jepang, waktu saya bertanya " doko kara kimashitaka? o kuni" dia bilang "gifu kara kimasu" Dan saya tidak menekankan bahasanya, karena bahasa saya juga gak lancar2 amat hehe, yang penting kita saling paham apa yang diobrolkan. Kemudian kita berpisah di tangga karena saya hendak ke toko bayi, dia ke lantai 2.

Kemudian saya berputar2, dan membeli beberapa barang murah yang dengan tingkat kejelian mata saya, saya menemukannya!!! Terletak di bagian belakang baju2 mahal, ternyata ada yang berharga hanya 500 yen saja!!! hoho, dan saya juga membeli lucky bag yang berisi aksesoris seperti kalung, anting, pita, bando, jepit, bros yang jika kita jumlah harga per barangnya adalah 8.968 yen (saya hitung tadi malam)!! Saya hanya membelinya seharga 500 Yen!!! How lucky I am!!! hahaha

Nah, masalah datang ketika akan pulang. Karena kesalahan saya tidak melihat tujuan bis tersebut, saya asal naik bis saja. Kemudian saya menyadari bis tersebut bergerak bukan ke arah yang biasanya. Saya masih berfikir ah mungkin nanti lewat ke Gifu University Hospital., karena gedung universitas masih terlihat di sepanjang bis itu bergerak, jadi saya aman2 saja dan merasa tenang.

Sampai di sebuah taman kecil, koq semua penumpang hendak turun, saya kemudian bertanya pada supir, dan supir berkata ini tidak lewat rumah sakit. Ah ya sudah pikir saya, kemudian turun dan berniat hendak jalan kaki. Pikir saya waktu itu karena gedung universitasnya terlihat maka pastilah dekat. Entah kenapa, saya sangat tenang sekali. Dulu, kalau saya nyasar pasti bawaannya panik luar biasa. Tapi entah setelah -ulang tahun saya tahun ini- saya menjadi sedikit tenang pembawaannya.

Setelah melangkah sekitar 5 meter dari bus berhenti, saya dipanggil oleh nenek2 yang juga penumpang bus tadi. Dia bilang tak mungkin jalan kaki sampai ke universitas karena tidak ada jalan cepat dan harus memutar, jauh sekali. Dia berkata mau mengantarkan sampai ke universitas. Wah pekewuh nih saya sebenarnya, tapi dia terus memaksa, akhirnya saya diajak ke rumahnya.

Kemudian saya diantar oleh beliau dan suaminya sampai ke depan universitas. Dan benar, ternyata mutarnya jauh sekali. Padahal jika ada jembatan mungkin dekat lho, sayangnya tak ada jembatan. Alkhamdulillah.

Jadi pembelajarannya adalah, jika kita menolong seseorang pasti kita akan mendapat balasannya juga. Mungkin tidak dalam satu hari seperti yang saya alami, tapi pastilah Allah akan menolong kita melalui orang lain. Karena sedikit saja perbuatan baik kita pasti akan mendapat balasan dari Allah.

Oleh karena itu, marilah kita budayakan tolong menolong di antara kita, agar suatu saat bila kita menemukan kesulitan, Allah akan menolong kita tepat pada waktunya.
Asalkan kita ikhlas dan sabar dan jangan panik. Inshaa Allah semua akan berjalan dengan baik.

Seperti yang tersirat dalam Al Quran, Surah Al Maidah ayat 2 " Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya "

Nah tapiiiii nih ya, jangan lantas tolong menolong dalam ujian! Itu bumerang bagi kamu! Sangat tidak disarankan. Kenapa? Karena bisa jadi nilaimu akan lebih rendah dari nilai teman yang kamu tolong. Itu sangat tidak enak sekali. Lagi pula, yang seperti itu hanya mengajarkan pada teman kita sebuah kemanjaan. enak di dia gak enak di gue donk. Ya gak????

So, teman teman semua, mari kita saling tolong menolong, perbaiki akhlak dan buat diri kita lebih baik lagi agar Allah senantiasa melimpahkan kebaikanNya bagi kita semua.


EmoticonEmoticon