Wednesday, September 10, 2014

My Selfies from time to time (narsis dikit)

Selfie atau foto diri narsis, sepertinya sudah menjadi bagian dari budaya manusia. Jaman sekarang sudah ada bantuan monopod atau tongsis. tapi jaman dulu, saya melakukannya dengan tangan panjang saya.

Hahaha, saya tadi browsing2 file lama yang sempat terbawa, rupanya sumpah, nggilani banget saya tukang selfie waktu jaman muda. Dan rupanya selfie, saya sebut, memang menjadi sebuah fase dimana masa transisi anak muda menuju ke arah kedewasaan. Sama halnya dengan alay.

Kali ini, saya ingin sedikit memuakkan mata kalian para pembaca dengan selfie saya yang mungkin keterlaluan sekali dari beberapa umur saya hehehe.

SMA kelas 3 (16 tahun)
Foto pertama ini saya ambil dengan menggunakan kamera hasil pinjaman dari temannya bapak saya. Kelas 3 SMA belum genap usia saya 17 tahun

Masa D3 (18 tahun)
Foto kedua diambil ketika saya berumur 18 tahun, saat itu saya sedang kuliah semester 3 di D3 menggunakan kamera (lagi2) pinjaman dari kepunyaan tante

Masa D3 (19 tahun)
satu tahun kemudian, saat menjelang kelulusan D3, Barus sadar rupanya dari dulu gaya rambut saya selalu pakai poni lempar ke samping dan model rambut shaggy yang selalu sama hahaha

S1 (20 tahun)
ini selfie paling epic. Orang2 mengira umur saya di foto ini adalah 12-14 tahun

Pertama kali datang ke jepang (23 tahun)

Musim dingin pertama (23 tahun)

Musim semi pertama (23 tahun menjelang 24 tahun)


Musim semi kedua (24 tahun)




Seminggu sebelum ujian thesis (25 tahun)

Semi tahun ini (25 tahun)


26 tahun

Selfie paling epic dari segala selfie adalah PAS FOTO. tiada tertandingi pokoknya



Maaf yaaaa.....membuat mata kalian pediiiihhhh...... hihihi. Biar ga dibully, aku kasih selfie pas dandan deh yaaa :p

Selfie with my best friend, Trang on our graduation day March 25, 2014 (25 tahun)

Baju yang sama, terpaut 2 tahun jarak pakainya
Selamat menikmati foto2 noraaaak. Maafkan saya telah membuat kalian katarak.

Update, ini selfie em diambil minggu kemarin. Dan umur saya sudah 27 tahun hehehe

Jadi intinya, selfie sudah menjadi sebuah budaya tersendiri sebagai ajang pemuas kenarsisan dalam diri kita. Sadar atau tidak sadar, selfie menunjukkan eksistensi kita dalam sebuah penunjukan situasi, aksesoris, ataupun pakaian dan apa yang sedang kita lakukan.

Terlalu banyak selfie gak bagus juga sih. Karena tidak semua orang sedap dipandang ketika ber-selfie. Contohnya seperti saya,. Saya yakin banyak banget pembaca yang mengabaikan foto saya. Yakin 100% :D

Tapi, ada satu fenomena yang saya tidak habis pikir. Yaitu dengan banyaknya orang berselfie, namun todak jelas. Raut mukanya sama. Tidak juga senyum atau berekspresi. Lempeng aja gitu. Terus dia juga gak tau mau menunjukkan apa. tempat, mungkin kegiatan atau entahlah, gak jelas aja gitu. Dan gak nguatinnya, ekspresinya itu lempeng bgt. Mungkin, seperti yang saya bilang tadi, dia cuma pengen menunjukkan eksistensi dia di sosial media atau entah apapun itu.

Selfie, itu sah2 saja. Selama tidak membahayakan keselamatan seperti berita berita ini.
Makanya, selfie lah dengan elegan (pesan untuk saya juga), dan dengan porsi yang tidak berlebihan. Usahakan menarik, dan berekspresi, nyeni gitu, sehingga bisa dinikmati sebagai sebuah seni, bukan dihujat.

Yuk mariiiii kita berselfie secara kreatif dan aman


2 comments

foto yg pertama kali datang ke jepang (23 tahun) itu mirip banget sama Kotoko di Itazura na Kiss, mbak :v


EmoticonEmoticon